aku bukan orang yang kau bayangkan
yang datang menyibak andammu
dengan kembang tujuh rupa
tetapi aku datang dengan bening mataku
karena kutahu kau suka apa adanya
aku datang mengetuk pintu
dengan seikat anyelir biru
tanpa kata tanpa suara
kau menyambutku dengan sejuta kemungkinan
tatap yang kemarin
menjadi sembilu yang mengoyak ulu hati
senyum yang kemarin
menjadi bisa yang menebar ke seluruh nadi
kata yang kemarin
menjadi pedang yang dengan garang menoreh
darah di pipi sebelah dan rebah aku sekali lagi kalah
sia sia ku mencari
bahkan jejakmu pun tak kutapaki
padahal aku merasa tak ingkar janji
adakah karena aku tak lagi menyajikan
sesaji setiap pagi dengan mantra sakti
adakah karena aku tak lagi meneguk anggur
mungkinkah kau kembali dari malam yang kelam menjadi
cahaya yang bersinar di relung jiwa dan hatimu
sampaikan salamku kepada malam
kepada gelap yang menjadi hitam dianntara samar cahaya kebisuan jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar