andai ku tak datang
jenguk pusaraku
jangan bawa kembang dan kemenyan
tetapi puisi yang kita tulis di sudut kamar mu
saat bulan terang menembus kisi kisi hatnimu
bulan sepotong tersangkut di ujung cemara
buram wajah nya menyiratkan luka
ketika angin menerbangkan harapan yang sia sia
dingin tatapanmu saksi kesemena menaan
ketika kekuasaan meluluhlantahkan tatanan yang tersisa
hanyalah kaku tubuhmu dalam kepengapan
kutapaki lembaran hidupmu
namun kuterantuk pada halaman kosong
tanpa aksara tanpa tanda baca
ketika waktu dan peristiwa tak bersahabat denganmu
ketika ia mengibar panji panji dinasti baru
tak seorang pun tahu apa yang terjadi disebalik
kec
uali waktu telah berlalu
membenamkan peritiwa dan peristiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar