Selasa, 25 Desember 2012

dia

andai ku tak datang jenguk pusaraku jangan bawa kembang dan kemenyan tetapi puisi yang kita tulis di sudut kamar mu saat bulan terang menembus kisi kisi hatnimu bulan sepotong tersangkut di ujung cemara buram wajah nya menyiratkan luka ketika angin menerbangkan harapan yang sia sia dingin tatapanmu saksi kesemena menaan ketika kekuasaan meluluhlantahkan tatanan yang tersisa hanyalah kaku tubuhmu dalam kepengapan kutapaki lembaran hidupmu namun kuterantuk pada halaman kosong tanpa aksara tanpa tanda baca ketika waktu dan peristiwa tak bersahabat denganmu ketika ia mengibar panji panji dinasti baru tak seorang pun tahu apa yang terjadi disebalik kec
uali waktu telah berlalu membenamkan peritiwa dan peristiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar